Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi serta promosi kegiatan literasi bagi seluruh staff perpustakaan IAIN Pekalongan, UPT Perpustakaan IAIN Pekalongan mengadakan kegiatan In House Training (IHT) bagi seluruh staff/pegawai di lingkungan UPT Perpustakaan IAIN Pekalongan.
Kegiatan IHT kali ini merupakan kegiatan yang pertama kali . . . . . . . . . . .
dilaksanakan di tahun 2022 dan setelah perpindahan gedung perpustakaan ke kampus 2 IAIN Pekalongan di Kajen. Kegiatan IHT sendiri merupakan salah satu program kerja perpustakaan dengan sasaran para pegawai perpustakaan sendiri. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pelatihan, baik secara teori dan praktik yang dilaksanakan secara internal oleh perpustakaan sebagai unit integral dalam kehidupan civitas akademika perguruan tinggi. Selain ditujukan untuk peningkatan kemampuan literasi, kegiatan ini juga diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan optimalisasi peran pegawai perpustakaan dalam memberikan layanan yang sesuai dengan standar perpustakaan.
Kegiatan IHT ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 25 Maret 2022, bertempat di Meeting Room gedung perpustakaan lantai 1, dan dihadiri oleh 16 orang peserta. Acara dipandu oleh Bapak Arditya Prayogi, M.Hum dengan mengusung materi tentang sosialisasi Turnitin bagi civitas akademika IAIN Pekalongan, khususnya bagi mahasiswa. Turnitin sendiri merupakan program layanan deteksi plagiasi berbentuk aplikasi scan plagiarisme yang berbasis internet (website) yang layanannya telah dilanggan oleh Perpustakaan IAIN Pekalongan.
Kepala Perpustakaan IAIN Pekalongan, Ibu Hj. Junaeti, S.Sos, M.M. secara langsung bertindak sebagai pengisi materi. Pada sambutan awal beliau menyatakan bahwa aplikasi Turnitin bukanlah suatu justice dalam melakukan plagiasi, namun lebih menitikberatkan pada deteksi awal kemiripan sebuah karya terhadap karya orang lain. “Deteksi awal tersebut nantinya bisa digunakan sebagai langkah untuk mengatasi kemiripan pada karya orang lain dengan menggunakan cara parafrase,” tutur beliau. Parafrase sendiri dapat dimaknai sebagai langkah menyusun ulang tata bahasa atau kalimat dengan menggunakan pemilihan kata yang sederhana tanpa mengubah arti yang sebenarnya.